Literature review Jurnal

 

By Muhammad Iqbal Velix Kurniawan /202246500037 / R4A

Mata Kuliah            : Kajian Seni Rupa Dan Desain

Dosen Pengampu    : Dr.Sn.Angga Kusuma Dawami M.Sn.

 

 

Penulis Jurnal             : Prayanto Widyo Harsanto

Judul Jurnal                : FOTOGRAFI DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)

Halaman Jurnal           : 1 – 9

 

Teori

           Kebutuhan penggunaan karya fotografi untuk elemen iklan cetak saat ini masih tinggi. Iklan cetak di Indonesia 98% menggunakan ilustrasi dengan menggunakan teknik fotografi. Serta, pengetahuan dan keterampilan fotografi telah diberikan sebagai mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi yang memiliki Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV).

Tujuan tulisan ini adalah untuk mengingatkan betapa pentingnya pelajaran fotografi di desain grafis atau DKV, sehingga penting untuk dikelola dengan baik. Selepas tahun 1990-an dunia fotografi mulai memasuki era teknologi digital yang merubah budaya kerja di industri. Dari ketergantungan pada kemampuan skill manual manusia, berubah menjadi serba komputerisasi (digital).

Era analog sedikit demi sedikit telah ditinggalkan karena di era digital kegiatan memotret dan paradigma tentang fotografi sudah bergeser. Dunia fotografi dulu dianggap kegiatan yang sulit dan mahal, namun sekarang relatif murah dan mudah. Teknologi boleh berkembang serta paradigma dapat bergeser, tetapi fungsi dan makna pada karya fotografi tetap penting serta diperlukan dalam desain komunikasi visual.

Pendidikan Tinggi DKV tentunya ingin menciptakan sumber daya insani yang kompeten pada bidangnya dan diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal di lapangan kerja. Alangkah baiknya apabila lembaga pendidikan mempedulikan profesi yang sesuai dengan levelnya.

 

 

 

 

Fotografi Dalam Dunia Pendidikan DKV

Mata kuliah Fotografi dalam Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah aspek penting karena menjadi elemen visual yang strategis dalam perancangan desain. Dengan bobot sks yang cukup signifikan, mata kuliah ini memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam fotografi serta aplikasinya dalam desain grafis. Mahasiswa DKV diajarkan tentang teknik pemotretan, pencahayaan, dan penggunaan peralatan fotografi melalui beberapa semester.

Selain itu, mereka juga belajar mengaplikasikan foto dalam desain grafis, termasuk konsep pemotretan di studio untuk kepentingan komersial.

Riset atau penelitian sebelum pemotretan juga menjadi aspek penting yang diajarkan kepada mahasiswa, karena dapat membantu mereka memahami objek atau subjek yang akan difoto dengan lebih baik. Fotografi dalam DKV tidak hanya dilihat sebagai profesi atau spesialisasi tertentu, tetapi lebih sebagai karya komunikasi visual yang dapat difungsikan dalam berbagai konteks, termasuk media cetak seperti kalender, brosur, iklan, dan poster.

Dengan perkembangan teknologi, perlu ada evaluasi dan perubahan dalam pengajaran fotografi agar sesuai dengan perkembangan terkini dalam fotografi digital.

 

Contoh – Contoh

Fotografi memiliki peran yang sangat penting dalam Desain Komunikasi Visual (DKV), terutama dalam berbagai konteks penerapannya. Pertama-tama, dalam media cetak seperti majalah, brosur, atau katalog produk, fotografi digunakan untuk menghasilkan ilustrasi visual yang mendukung pesan yang ingin disampaikan.

Sebagai contoh, dalam sebuah majalah mode, foto-foto produk pakaian dapat digunakan untuk mengilustrasikan gaya busana terbaru, menciptakan inspirasi bagi pembaca. Tak hanya dalam media cetak, fotografi juga memegang peran penting dalam desain iklan, di mana foto produk digunakan untuk menampilkan produk atau jasa secara menarik dan persuasif, seperti yang sering kita lihat dalam iklan makanan yang memperlihatkan tekstur dan warna yang menggugah selera.

Selanjutnya, dalam konteks poster promosi acara, fotografi dapat digunakan untuk menampilkan daya tarik utama, seperti artis atau band yang tampil, menarik perhatian penonton potensial. Dalam dunia digital, fotografi juga menjadi elemen kunci dalam konten media sosial dan desain web, di mana bisnis menggunakan foto produk atau layanan mereka untuk membangun merek secara online atau mempromosikan barang dagangan mereka dalam situs e-commerce.

Terakhir, dalam desain editorial seperti buku atau majalah, fotografi digunakan untuk menggambarkan cerita atau artikel dengan lebih jelas, memperkaya pengalaman membaca pembaca dengan ilustrasi visual yang memikat. Inilah beberapa contoh nyata bagaimana fotografi menjadi elemen esensial dalam DKV, memperkuat pesan-pesan komunikasi visual dalam berbagai media dan konteks, serta memainkan peran utama dalam menciptakan pengalaman visual yang menarik dan meyakinkan.

 

Metode

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi literatur untuk mendapatkan data pendukung serta mencari kerangka teori guna menguatkan hasil penulisan.

Pendekatan kualitatif memungkinkan penulis untuk mendalami dan memahami fenomena yang ada di lapangan dengan lebih mendalam, melampaui sekadar angka dan statistik. Dari data dan kerangka teori yang diperoleh, dilakukan analisis dengan membaca kondisi nyata di lapangan, yang mana hal ini memberikan wawasan yang lebih baik tentang realitas yang sedang diamati.

Kajian ini didasari atas respon penulis selaku dosen DKV dan sekaligus asesor BAN-PT sejak 2006 dalam melihat fenomena yang ada di lapangan dan membaca secara langsung terjadinya perubahan mengenai cara pandang atau paradigma di dalam pengajaran dan kurikulum yang diterapkan di program studi DKV, khususnya untuk mata kuliah Fotografi.

Hasil Penelitian

         hal ini menggambarkan perubahan paradigma dalam pendidikan Desain Komunikasi Visual (DKV) pasca tahun 1990-an, di mana teknologi digital mulai mengubah budaya kerja di industri tersebut. DKV bergerak menuju digitalisasi,

dengan Perguruan Tinggi DKV lebih menekankan pada penguasaan aplikasi komputer grafis sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan media informasi. Pertumbuhan pesat pendidikan DKV tidak terlepas dari fenomena ini, membuka peluang bagi tumbuhnya profesi-profesi baru terkait DKV.

Meskipun DKV secara dasar lebih terkait dengan seni rupa, secara profesional merupakan perpaduan berbagai disiplin ilmu untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan informasi, baik komersial maupun non-komersial. Fotografi menjadi salah satu bidang keahlian penting dalam DKV, yang tidak hanya mencakup aspek teknis pengoperasian kamera, tetapi juga aspek konseptual dan riset yang mendalam.

Pendidikan Fotografi di DKV harus memperhatikan tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga pengetahuan konseptual dan riset terkait kegiatan fotografi. Fotografi dipandang sebagai pekerjaan ilmiah yang memerlukan penelitian dan analisis yang sistematis sebelum melakukan pemotretan. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan seni rupa seperti menggambar, kritik seni, dan sejarah seni tetap penting dalam menciptakan karya foto yang berkualitas.

 

 

 

Penulis Jurnal             : Heru Dwi Waluyanto

Judul Jurnal                : KOMIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL PEMBELAJARAN

Halaman Jurnal           : 1 – 11

 

Teori

Proses kreatif dalam desain selalu menghasilkan inovasi baru. Kemampuan desainer tidak hanya sebatas menggambar, tetapi juga mengabstraksikan ide dan meyakinkan orang tentang nilai jual suatu produk. Kemampuan berpikir kreatif, fleksibel, orisinal, dan elaboratif sangat penting dalam menciptakan desain yang menarik.

Desain yang efektif memadukan pesan visual dan verbal secara kreatif, menggambarkan pentingnya integrasi antara gambar dan kata. Sayangnya, kemampuan berkomunikasi visual jarang ditekankan dalam pendidikan di Indonesia, meskipun di era digital saat ini, keahlian ini sama pentingnya dengan bahasa dan matematika.

Kompleksitas proses kreatif dalam desain juga terlihat dalam evolusi teknologi. Dari mobil hingga komputer, perkembangan teknologi terus mendorong batas kemungkinan. Kemampuan berpikir kreatif menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini, sambil memastikan bahwa desain tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan.

Dalam era di mana presentasi visual mendominasi, kemampuan berbahasa visual menjadi keterampilan yang tak terpisahkan dari kemampuan berpikir secara verbal dan matematika.

 

Metode

            Komik bukan lagi sekadar hiburan semata bagi anak-anak; ia telah menjadi alat pembelajaran yang efektif dan populer. Dengan gabungan gambar dan teks dalam alur cerita, komik mampu menyampaikan informasi secara mudah dimengerti dan menarik. Sebagai media pembelajaran, komik memiliki potensi untuk meningkatkan motivasi siswa,

Merangsang pemikiran, dan mengaktifkan partisipasi dalam proses belajar. Mahasiswa desain komunikasi visual sering mengeksplorasi komik sebagai bagian dari proyek akhir mereka, menghadirkan tutorial yang menyenangkan tentang pembuatan komik dengan gaya pop yang menarik. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga mendorong pengembangan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah belajar yang efektif.

 

 

 

Hasil Penelitian

Dalam sebuah pembelajaran desain komunikasi visual, seseorang belajar keilmuan desain dengan cara merespon dan memproses bahan ajar. Hasil yang diharapkan adalah adanya perubahan kemampuan yang lebih meningkat. Melalui pembelajaran yang cocok dengan karakteristik dan kebutuhan mereka, mahasiswa desain komunikasi visual akan lebih termotivasi untuk belajar.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media komik pembelajaran dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pendidikan desain, karena diduga mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa desain komunikasi visual. Komik, sebagai bentuk media visual yang menggabungkan gambar dan teks, memiliki keunggulan dalam menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.

Dengan alur cerita yang runtut dan gambar yang mengilustrasikan konsep-konsep desain, komik mampu mengaktifkan imajinasi mahasiswa serta membantu mereka memahami konsep-konsep desain secara lebih mendalam.

 

Penulis Jurnal             : Freddy H. Istanto

Judul Jurnal                : GAMBAR SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI VISUAL

Halaman Jurnal           : 1 – 13

 

Teori

Konsep, pemikiran, dan ide dapat disampaikan melalui berbagai medium, seperti lisan, tulisan, gambar, atau model tiga dimensi. Meskipun bahasa gambar dianggap lebih komunikatif daripada bahasa tulis, baik bahasa lisan maupun tulisan memiliki kelebihan dan keterbatasan. Gambar melengkapi bahasa lisan dan tulisan dengan kemampuannya dalam memaparkan detail dan membatasi interpretasi, sehingga menjadi alat komunikasi yang penting.

Dalam dunia modern yang kompleks ini, gambar memiliki peran yang sangat besar, tidak hanya bagi desainer komunikasi visual dan ahli teknik, tetapi juga bagi masyarakat umum. Menggambar membantu dalam mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan lebih jelas, memfasilitasi penguraian, penjelasan, dan penyajian informasi. Menurut Eisuke Tanaka (1989:3), gambar presentasi memiliki makna yang lebih luas daripada yang kita kira.

Sajian visual yang berupa gambar dwi-matra sangat penting dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, politik, sosial, industri, pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Kualitas sajian visual tersebut akan sangat menentukan keberhasilan suatu rencana atau proyek. Meskipun begitu, seringkali pengetahuan dasar tentang komunikasi dan penyajian gambar diabaikan, padahal kualitas sajian visual adalah kunci untuk kesuksesan suatu proyek atau desain.

 

 

GAMBAR SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI VISUAL

Sketsa-sketsa merupakan wujud dari gagasan yang kemudian direalisasikan untuk menjelajahi angkasa. Mata adalah indra utama yang memberikan informasi penting bagi manusia, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera mata. Dalam proses desain, gambar menjadi bahasa utama yang digunakan untuk berkomunikasi secara grafis. Ini melibatkan transformasi informasi dari ide satu individu ke pikiran orang lain, menciptakan pemahaman bersama.

Komunikasi grafis menggunakan tanda-tanda, lambang, dan simbol untuk menciptakan pemahaman bersama. Model mekanistis komunikasi mengidentifikasi lima unsur utama: komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek. Dalam desain komunikasi visual, perancang menyampaikan ide melalui media gambar visual kepada orang lain untuk memastikan pemahaman yang efektif. Ini menekankan pentingnya pengembangan bahasa gambar yang efektif untuk tujuan komunikasi tertentu.

Bagi perancang, gambar adalah alat untuk mencapai tujuan, tidak perlu semahir Picasso. Gambar memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai karya seni, gambar konsep, dan sketsa desain. Setiap jenis gambar memiliki perannya masing-masing dalam mengungkapkan ide dan gagasan, dengan sketsa desain menjadi sarana untuk menggali, menyelidiki, dan mengkomunikasikan simbol-simbol visual yang ada di alam ide seseorang.

 

Contoh – Contoh

Dalam konteks ruang desain interior, sketsa-sketsa merupakan langkah awal dalam menggambarkan konsep yang ingin direalisasikan. Seorang perancang interior mungkin mulai dengan sketsa kasar untuk memvisualisasikan penataan furnitur dan tata letak ruang. Melalui sketsa ini, perancang dapat mengeksplorasi berbagai ide dan mengundang klien untuk berpartisipasi dalam proses perancangan.

Misalnya, dalam industri arsitektur, gambar konsep sangat penting untuk merencanakan struktur bangunan. Seorang arsitek mungkin menggunakan gambar teknik yang akurat untuk menampilkan detail konstruksi, seperti denah, tampak, dan potongan bangunan. Ini membantu memperjelas visi arsitek dan memudahkan para kontraktor dalam merealisasikan desain.

Sementara itu, dalam desain produk, sketsa desain menjadi alat yang sangat berguna untuk menggali ide dan mengkomunikasikan konsep produk. Seorang desainer produk mungkin menggunakan sketsa sementara untuk mengevaluasi berbagai alternatif desain dan memperjelas aspek-aspek penting dari produk tersebut sebelum memulai tahap pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, sketsa desain membantu dalam merumuskan ide dan memperjelas detail desain sebelum produk tersebut dibuat.

 

 

Hasil Penelitian

Gagasan desain adalah jantung dari pemikiran seorang desainer, dan untuk mengkomunikasikannya, gambar menjadi alat utama. Dalam proses perancangan, gambar bukan hanya sekadar representasi visual, tetapi juga merupakan penafsiran konkret dari ide-ide yang mengalir dari konsepsi hingga tahap akhir. Presentasi grafis memainkan peran penting dalam memfasilitasi evaluasi, sintesis, dan pembentukan ide-ide baru. Oleh karena itu, gambar tidak hanya sekadar menampilkan hasil akhir dari suatu produk, tetapi juga menjadi medium yang memperjelas dan mengembangkan gagasan desain.

Masyarakat kita terus mengalami perubahan yang cepat, dengan struktur dan masalah yang semakin kompleks. Informasi berkembang dengan cepat, dan gaya hidup manusia terus berubah dan beraneka ragam. Di tengah lingkungan yang terus berubah, gambar memiliki peran yang semakin penting dalam menyampaikan pesan dan ide. Dalam era di mana informasi dan komunikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, gambar menjadi salah satu bahasa universal yang mengambil peran sentral dalam perkembangan peradaban manusia.

Dalam konteks ini, gambar bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai penanda zaman. Dari zaman prasejarah hingga era digital saat ini, gambar telah menjadi medium yang menghubungkan manusia dengan kebudayaan mereka dan merekam sejarah perkembangan manusia. Oleh karena itu, peran gambar dalam menyampaikan gagasan desain tidak dapat diabaikan, karena ia merupakan bagian yang integral dari peradaban manusia yang terus berkembang.

Dengan ini saya harap Literature Review ini diharapkan dapat menambah wawasan teman-teman yang sedang menjalani perkuliahan pada jurusan Desain Komunikasi Visual. Semoga dengan adanya Literature Review ini dapat memudahkan kalian para mahasiswa DKV.

 

Daftar Pusaka

https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1510820&val=488&title=FOTOGRAFI%20DALAM%20DESAIN%20KOMUNIKASI%20VISUAL%20DKV

https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/dkv/article/view/16441

https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/dkv/article/view/16050

Komentar

Posting Komentar